Anemia adalah penyakit kekurangan darah merah. Terkadang anemia tidak menimbulkan gejala. Yuk simak artikel berikut untuk mengenal anemia lebih lanjut.
Gambaran
Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen yang cukup pada jaringan tubuh. Anemia juga dikatakan sebagai kekurangan hemoglobin yang dapat menyebabkan Anda merasa lemah dan capek.
Anemia memiliki banyak bentuk dan setiap bentuk memiliki penyebab masing-masing. Anemia dapat bersifat sementara atau lama dan dapat bervariasi dari ringan ke berat. Pada kebanyakan kasus, anemia mempunyai lebih dari satu penyebab. Hubungi dokter jika Anda merasa mengalami anemia. Hal ini dapat menjadi peringatan penyakit serius lain.
Perawatan untuk anemia tergantung pada penyebab, mulai dari mengambil suplemen hingga prosedur medis. Anemia dapat dicegah dengan makan makanan sehat dan bervariasi.
Jenis
- Anemia aplastik
- Anemia defisiensi besi
- Anemia sel sabit
- Thalasemia
- Anemia defisiensi B12
Gejala
Tanda dan gejala anemia bervariasi dari penyebab dan tingkat keparahan anemia. Anemia tidak memiliki gejala tergantung pada penyebab anemia.
Jika Anda memiliki tanda dan gejala, maka tanda dan gejalanya seperti:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak Napas
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki dingin
- Sakit kepala
Pada awalnya anemia ringan dan tidak diketahui , tetapi ketika gejala memburuk maka anemia juga memburuk.
Kapan harus ke dokter?
Buat janji temu dengan dokter jika Anda kelelahan dan tidak mengerti alasannya.
Kelelahan memiliki banyak penyebab selain anemia, jadi jangan asumsi jika Anda lelah maka Anda mengalami anemia. Beberapa orang mengetahui bahwa hemoglobin mereka rendah yang mengindikasi anemia ketika mau mendonor darah. Jika Anda tidak bisa donor darah karena hemoglobin rendah maka buat janji dengan dokter.
Jika butuh bantuan lebih lanjut tentang penyakit di atas dapat menemui dokter spesialis dengan cara pendaftaran online
Penyebab
Anemia dapat terjadi karena keadaan saat lahir (kongenital) atau pada kondisi yang dikembangkan.
Anemia terjadi ketika darah Anda tidak memiliki sel darah yang cukup.
Hal ini dapat terjadi jika:
- Tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup
- Pendarahan menyebabkan Anda kehilangan sel darah merah lebih cepat daripada yang bisa diganti
- Tubuh Anda menghancurkan sel darah merah
Apa yang dilakukan sel darah merah?
Tubuh memproduksi tiga jenis sel darah yaitu sel darah putih untuk melawan infeksi, trombosit membantu pembekuan darah, sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru.
Sel darah merah mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dari bagian lain tubuh ke paru-paru ketika dihirup.
Kebanyakan sel darah termasuk sel darah merah, diproduksi secara rutin di sumsum tulang yang merupakan bahan spons yang ditemukan di dalam rongga tulangbesar. Untuk menghasilkan hemoglobin dan sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi, vitamin B-12, asam folat dan nutrisi lainnya dari makanan yang dikonsumsi.
Penyebab anemia
Jenis anemia yang berbeda memiliki penyebab yang berbeda, contohnya:
- Anemia defisiensi zat besi. Anemia ini merupakan jenis paling umum dan disebabkan oleh kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkanzat besi untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan hemoglobin yang cukup untuk sel darah merah.
Anemia jenis ini banyak terjadi pada wanita hamil jika tanpa suplemen zat besi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kehilangan darah dari perdarahan menstruasi yang besar, luka di lambung atau usus halus, kanker usus besar, dan penggunaan rutin dari beberapa obat pereda nyeri yang tersedia tanpa resep,terutama aspirin yang dapat menyebabkan peradangan lapisan lambung sehingga kehilangan darah. Hal ini merupakan hal penting untuk menentukan sumber kekurangan zat besi untuk mencegah terulangnya anemia. - Anemia defisiensi B12. Tubuh memerlukan asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Jika kedua zat ini berkurang dan nutrisi lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Beberapa orang yang mengonsumsi vitamin B12 tidak dapat menyerap vitamin. Hal ini akan mengakibatkan defisiensi anemia yang dikenal sebagai anemia pernisioasa.
- Anemia karena peradangan. Beberapa penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, CrohnâÂÂs disease, dan penyakit akut atau kronis peradangan lainnya dapat mengganggu produksi sel darah merah.
- Anemia aplastik. Anemia ini termasuk langka dan mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup. Penyebab anemia aplastik termasuk infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan zat kimia yang berbahaya.
- Anemia aplastik. Anemia ini termasuk langka dan mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup. Penyebab anemia aplastik termasuk infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan zat kimia yang berbahaya.
- Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang. Penyakit yang berbeda seperti leukemia dan myelofibrosis dapat menyebabkan anemia dengan memengaruhi produksi darah di sumsum tulang. Efek dari jenis kanker dan gangguan yang mirip kanker ini bervariasi dari ringan hingga yang mengancam jiwa.
- Anemia hemolitik. Anemia ini berkembang ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada saat sumsum tulang belakang menggantikannya.Penyakit darah tertentu dapat meningkatkan penghancuran sel darah merah. Anemia jenis ini dapat diturunkan dari riwayat keluarga atau dapat dialami dikemudian hari.
- Anemia sel sabit. Kondisi serius dan diturunkan ini adalah anemia hemolitik. Hal ini disebabkan oleh bentuk hemoglobin yang rusak yang memaksa sel darah merah untuk mengambil bentuk sabit yang abnormal. Sel darah merah yang tidak teratur ini akan mati sebelum waktunya dan mengakibatkan kekurangan kronis sel darah merah.
Faktor risiko
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko anemia:
- Makanan yang kurang vitamin dan mineral tertentu
- Gangguan pencernaan
- Menstruasi
- Kehamilan
- Kondisi kronis
- Riwayat keluarga
- Faktor lainnya seperti riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko anemia. Alkohol, paparan zat kimia beracun, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi produksi sel darah merah dan mengakibatkan anemia
- Usia
Komplikasi
Jika anemia tidak diobati akan menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti:
- Kelelahan yang ekstrim. Anemia yang parah dapat menyebabkan Anda lelah dan tidak bisa menyelesaikan tugas sehari-hari
- Komplikasi kehamilan. Perempuan hamil dengan anemia defisiensi folat akan cenderung memiliki komplikasi seperti kelahiran premature
- Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan (aritmia). Ketika Anda mengalami anemia, jantung akan memompa lebih cepat untuk menutupi kekurangan oksigen di darah. Hal ini akan mengakibatkan jantung membesar atau gagal jantung.
- Kematian. Beberapa anemia turunan seperti anemia sel sabit dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan anemia akut dan parah serta bersifat fatal. Pada orang yang lebih tua, anemia berhubungan dengan peningkatan risiko kematian
Pencegahan
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tetapi Anda dapat menghindari anemia dan anemia defisiensi vitamin dengan mengonsumsi makanan yang memiliki variasi vitamin dan mineral seperti:
- Zat besi. Makanan yang kaya zat besi seperti daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal yang difortifikasi zat besi, sayuran berdaun hijau tua dan buah kering
- Asam folat. Nutrisi ini dan bentuk sintesis asam folat, dapat ditemukan di buah-buahan dan jus buah, sayuran berdaun hijau tua, kacang merah dan produk biji-bijian seperti roti, sereal, pasta dan nasi
- Vitamin B12. Makanan yang kaya vitamin B12 seperti daging, produk susu dan seral fortifikasi dan produk kedelai
- Vitamin C. Makanan yang diperkaya vitamin C seperti buah dan jus jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon dan stroberi. Ini juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi
Jika Anda khawatir apakah vitamin dan mineral yang didapatkan cukup, Anda dapat menghubungi dokter untuk multivitamin yang membantu.
Sumber :
Anemia. Mayo Clinic. 2021. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360