Cacar air/ Varicella adalah infeksi virus sehingga menimbulkan rasa gatal di kulit dan ditandai dengan ruam atau bintik-bintik merah berisi cairan yang disebut lenting, infeksi virus ini sangat menular dan disebabkan oleh virus varicella zoster.
Gejala Cacar Air
Varicella ditandai dengan gatal dan ruam yang biasanya dimulai pada kulit kepala dan wajah disertai dengan demam dan rasa tidak nyaman. Adapun gejala awal gejala cacar air adalah sebagai berikut:
· Kelelahan atau perasaan tidak nyaman dan malaise (badan terasa lemas)
· Demam yang berlangsung 3-5 hari dan biasanya kurang dari 39 °C.
· Kehilangan selera makan
· Nyeri otot atau sendi
· Gejala seperti pilek seperti batuk atau pilek
· Nyeri kepala
Setelah gejala awal akan mulai muncul ruam/ bintik bintik merah, dengan fase:
1. Ruam atau benjolan merah muda muncul di sekujur tubuh di awal
2. Ruam merah tersebut berubah menjadi lepuhan atau lenting yang berisi cairan
3. Lepuhan akan pecah ketika penderita sudah mulai sembuh. Kemudian, pecahan lenting tersebut mulai mengering dan berkerak
Cara Penularan
WHO menyebutkan penularan virus cacar air dapat melalui :
· Droplet
· Tetesan di udara melalui batuk atau bersin
· Kontak langsung dari lendir
· Air liur (ludah)
· Cairan dari lepuh.
Sebagai contoh, ketika pasien dengan cacar air batuk dan meninggalkan droplet di permukaan meja dan tak berapa lama anak memegang area meja yang sama. Virus dapat berpindah ke tubuh anak ketika ia menyentuh wajah dengan tangan yang terkontaminasi.
Virus dapat tetap menular sampai semua lepuhan pada kulit penderita mengering. Itu kenapa, setiap orang yang sedang sakit cacar akan diminta untuk mengisolasi diri untuk menghindari risiko penularan ke orang-orang terdekat, terutama pada anak yang sistem imunnya belum sekuat orang dewasa.
Cacar Air pada orang dewasa
Pada orang dewasa, gejala cacar air hampir mirip dengan gejala pada anak-anak tetapi bisa lebih parah. Pada orang dewasa ruam kadang timbul dan terkadang tidak, namun jika memang timbul ruam, ruam yang muncul akan bertahan lebih lama dan bekas ruam akan butuh waktu yang lebih lama untuk hilang.
Pada orang dewasa cacar air juga lebih beresiko menyebabkan komplikasi seperti pneumonia (infeksi paru), sepsis (infeksi aliran darah), dehidrasi serta infeksi kulit lainnya.
Pengobatan Cacar Air
Penyakit cacar air akan sembuh tanpa pengobatan selama 1-2 minggu setelah terinfeksi dan muncul gejala. Namun ketika ke dokter, Anda akan diberikan cara mengobatinya agar penyembuhan lebih cepat. Ini beberapa cara mengobati cacar air:
· Jangan menggaruk bintik-bintik merah atau ruam meski terasa sangat gatal.
· Minum banyak air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi
· Mandi dengan air hangat serta sabun untuk kulit sensitif
· Keringkan kulit dengan hati-hati dan lembut saat basah agar bintik-bintik tidak luka.
· Pilih baju longgar dan berbahan lembut.
· Gunakan sarung tangan dan potong kuku agar jika tidak sengaja menggaruk tidak melukai.
· Konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter, dokter akan meresepkan obat untuk meredakan rasa gatal, demam serta obat antivirus untuk menhilangkan gejala.
Pencegahan Cacar Air
Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah mempraktikkan hidup bersih dan sehat. Cara lainnya termasuk:
· Menerima vaksin cacar air
· Menghindari kontak dengan orang sedang yang terkena cacar air
· Kurangi kontak dengan orang sekitar karena dapat menular melalui udara
Vaksin memang bukan jaminan seseorang tak akan terkena cacar air. Namun apabila terinfeksi, gejala yang dialami umumnya tidak parah.
Tanda-tanda penderita cacar air dinyatakan sembuh adalah ketika telah tidak terdapat ruam serta lenting kemerahan di permukaan kulit. Selain itu, lenting tersebut juga sudah pecah dan mengering. Untuk memastikan kesembuhan cacar air tersebut, Sahabat Murni Teguh bisa mendatangi dokter kami.
Sahabat Murni Teguh bisa membuat janji temu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin kami di Murni Teguh Hospital terdekat. atau Sahabat Murni Teguh dapat membuat Temu Janji terlebuh dahulu melalui aplikasi Murni Teguh melalui App Store atau Google Play sekarang juga.
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2023. Chicken Pox (Varicella): Symptoms, Treatment, & Prevention
Varicella Zoster (Chickenpox). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448191/. Diakses 1 September 2023